Breaking

Jumat, 02 Maret 2018

Estonia, Destinasi Menarik bagi Kaum Nomaden Digital


Populasi kaum nomaden digital semakin bertambah setiap tahunnya. Kebebasan bekerja di luar ruangan menjadi salah satu alasan banyaknya orang yang memilih konsep karier tersebut.

Salah satu negara di benua Eropa, Estonia, berencana memudahkan para kaum nomaden digital untuk menumpang bekerja di negaranya.

Dikutip dari Lonely Planet, Pemerintah Estonia memang sedang berencana mengembangkan sektor industri teknologinya. Kaum nomaden digital dianggap bisa mendatangkan "hawa segar" bagi perkembangan bisnis di sektor tersebut.

e-Residency merupakan salah satu program yang ditawarkan Estonia kepada kaum nomaden digital.

Selain datang untuk bekerja, mereka juga diizinkan untuk mengembangkan bisnisnya di sana dan negara Uni Eropa lainnya.

Selain itu, Estonia juga berencana untuk menerbitkan jenis visa baru yang memungkinkan kaum nomaden digital keluar masuk selama 12 bulan.

Visa baru tersebut juga memungkinkan mereka untuk berkunjung ke negara dalam area Schengen selama 90 hari.

Bersama perusahaan Jobbatical, Pemerintah Estonia sebelumnya telah melakukan survei mengenai kebiasaan bekerja kaum nomaden digital.

Dalam survei tersebut, diketahui bahwa empat dari lima kaum nomaden digital sangat suka berpindah lokasi setiap tahunnya.

Sayangnya, banyak negara dengan aturan izin kerja yang terlalu rumit bagi pendatang.

Peraturan baru Estonia ini masih dalam rancangan, namun pemerintahnya berharap bisa menetapkannya sesegera mungkin.

Sepanjang tahun lalu, Estonia telah didatangi oleh 3,5 juta turis. Sebanyak 2,1 juta orang yang datang merupakan turis mancanegara.

Lima negara yang menyumbang jumlah kedatangan turis mancanegara terbanyak ialah Finlandia, Russia, Latvia, Jerman, dan Swedia.

Negara yang beribukota Tallinn ini memang menarik untuk dijadikan markas baru kaum nomaden digital di dunia, karena memiliki banyak objek wisata menarik.

Beberapa yang populer dikunjungi turis di negara empat musim ini ialah Taman Nasional Lahemaa, Katedral Alexander Nevsky, Kastel Toompea, Istana Kadriorg, Air Terjun Jägala, dan Amfiteater Linnahall.

Harga tiket penerbangan pulang pergi dari Jakarta ke Tallinn sekitar Rp14 juta per orang.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.