Breaking

Minggu, 04 Maret 2018

Fans Berat, Wanita Jepang Habiskan Rp 900 Juta untuk Membuat Rumah Barbie

Fans Berat, Wanita Jepang Habiskan Rp 900 Juta untuk Membuat Rumah Barbie



Sah-sah saja bila seorang sudah tergila-gila akan sesuatu dan rela melakukan apapun untuk memenuhi hasratnya. Seperti yang dilakukan oleh wanita asal Jepang yang tinggal di Los Angeles, Azusa Sakamoto.


Sakamoto senang mengoleksi beragam aksesoris Barbie. Ia rela menghabiskan kocek hingga lebih dari $70.000 atau senilai lebih dari Rp900juta untuk memenuhi obsesinya terhadap Barbie selama 20 tahun terakhir.

Nominal sebesar itu, ia habiskan untuk memiliki 145 boneka Barbie, 40 pasang sepatu, 60 tas, serta perabot dan pernak-pernik Barbie yang memenuhi setiap sudut rumahnya.


“Seluruh rumah saya dipenuhi oleh Barbie termasuk tempat tidur, karpet, wall art. Jika ada furnitur yang tidak bertema Barbie, maka saya akan menghiasnya sendiri dengan stiker dan pernak-pernik Barbie,” cerita wanita yang berprofesi sebagai ahli kuku itu.

Boneka Barbie-nya yang berjumlah 145 tersebut, ia simpan di dalam lemari kaca dalam ruang tamu.

Tujuannya sudah pasti sebagai focal point sebuah ruangan, sekaligus menjaga boneka-boneka itu selalu dalam kondisi baik.  Agen Sakong

Ketika bicara mengenai Barbie, pasti akan menjurus ke nuansa merah muda yang feminin. Itulah juga yang menjadi gaya Sakamoto.


Memiliki lebih dari 140 boneka Barbie, membuatnya terinspirasi untuk berpenampilan menyerupai Barbie yang feminin setiap harinya.

Wanita yang mengecat rambutnya dengan warna pink ini bahkan mengakui seluruh lemari dan rak-raknya penuh dengan pakaian, sepatu, tas, kuku, dan perhiasan warna merah muda.


Meskipun rumah wanita yang mengaku terobsesi pada Barbie sejak usia 15 tahun itu sudah seperti rumah Barbie, Sakamoto masih tetap ingin menambah koleksinya.  Agen Judi Online

Tak perlu lama-lama, begitu gajinya turun, ia pun langsung berselancar di toko online untuk membeli lebih banyak lagi aksesoris Barbie.


Bagi Sakamoto, Barbie tidak hanya sekadar boneka. Melainkan sebagai contoh untuk menunjukkan kepada para wanita bahwa mereka bisa menjadi apapun yang mereka inginkan. Seperti Barbie yang memiliki banyak profesi sebagai guru, dokter, atau bahkan penari, maka wanita pun juga memiliki peluang yang sama. Bagaimana nih menurutmu?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.