Breaking

Kamis, 22 Maret 2018

GUA WAITOMO GLOWWORM

GUA WAITOMO GLOWWORM

GUA WAITOMO GLOWWORM

Indahnya kilauan bintang di langit memang nggak ada yang menandingi. Tapi, bintang itu nggak cuma bisa kita lihat di langit saja, di dalam gua pun kita bisa menikmati keajaiban alam ini, lho. Siap-siap terpana ya, dengan kerlap-kerlip cahaya yang muncul di gua Waitomo Glowworm. Gua ini menjadi salah satu destinasi liburan yang banyak dikunjungi para wisatawan yang mampir ke Selandia Baru, lho!

Agen Sakong - Gua ini terbentuk dari batuan kapur yang terbentuk secara alami akibar gempa bumi, yang akhirnya membentuk batuan-batuan stalaktit menakjubkan yang membuat gua ini semakin indah.

Gua Waitomo Glowworn, pertama kali ditemukan pada tahun 1887, oleh penduduk lokal Maori bernama Tane Tinorau ditemani seorang peniliti asal Inggris, Fred Mace. Sebelumnya Tane pernah menyusuri gua ini, namun belum sampai ke dalam gua tersebut. Karena rasa penasaran yang tinggi, akhirnya bersama dengan Fred, Tane mengeksplor seluruh isi gua dengan membuat rakit dari jerami dan lilin sebagai penerangan mereka.

Agen Sakong - Sesampainya di dalam gua, mereka terkejut saat melihat ada banyak cahaya seperti bintang yang di gua. Setelah dilihat lebih dekat, ribuan cahaya tersebut ternyata berasal dari ribuan cacing Arachnocampa Luminosa yang menggantung di langit-langit gua. Tubuh cacing ini mengeluarkan cahaya berwarna hijau dan biru yang berkilauan.

Setelah menemukan keajaiban alam tersebut, akhirnya pada 1889, Tane Tinorau membuka gua tersebut sebagai tempat wisata. Ia dan istrinya, Huti, menjadi pemandunya. Pengunjung bisa mengelilingi gua sepanjang 250 meter dengan perahu dan menikmati pesona Waitomo Glowworn dari dekat. Pada tahun 1906, pengelolaan gua diambil alih oleh pemerintah setempat. Namun pada tahun 1989, pengelolaan gua ini akhirnya dikembalikan ke Tane Tinorau.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.