Breaking

Selasa, 23 Januari 2018

Kandungan Rokok yang Berbahaya Untukmu!

Kandungan Rokok yang Berbahaya Untukmu!


Kita semua sudah tahu dengan jelas bahwa, merokok tidak baik untuk kesehatan. Istilah tersebut sering kita dengar. Tetapi tahukan kamu bagian mana dari rokok yang membuat tidak untuk kesehatan dan membahayakan? Kata 'nikotin' dan 'tar' pun muncul. Menurutmu manakah yang lebih berbahaya?

Banyak yang beranggapan bahwa zat kimia berbahaya pada rokok adalah nikotin. Tim penelitian dari Yayasan Pemerhati Kesehatan Publik atau YPKP Indonesia mengungkapkan bahwa hal tersebut ternyata SALAH!

Berdasarkan kajian ilmiah, komponen berbahaya rokok yang memicu beberapa penyakit seperti jantung, kanker dan paru-paru adalah senyawa hasil pembakaran yang disebut tar.

08

"Nikotin merupakan zat adiktif yang mengakibatkan kecaduan jika dikonsumsi dalam dosis yang tinggi. Tidak hanya dalam produk tembakau, nikotin juga terkandung dalam sayuran, seperti kembang kol, kentang, terung dan tomat. Meskipun, belum banyak yang mengetahuinya,"jelas Dr.drg. Amaliya, MsSc., PhD, Tim peneliti dari YPKP Indonesia.

Agen Sakong Online Indonesia - Merujuk pada penggolongan senyawa, nikotin merupakan senyawa kimia organik kelompok alkaloid yang dihasilkan secara alami pada berbagai macam tumbuhan, seperti suku terung-terungan (solanaceae), tembakau, tomat dan kafein. Senyawa kimia alkaloid ini memiliki efek kuat dan bersifat stimulan terhadap tubuh manusia.

"Jika dikonsumsi secara terus menurus dalam jangka panjang, nikotin akan menyebabkan efek kecanduan. Namun, tidak memicu berbagai penyakit yang biasa disebutkan pada kemasan rokok," lanjut Amaliya.

Sedangkan, tar adalah senyawa kimia dan kumpulan bahan kimia yang akan beredar dalam asap hasil pembakaran. Selain rokok, tar juga dihasilkan dari pembakaran batubara, minyak bumi, gambut dan kayu. Tar yang dihasilkan dari proses pembakaran nyatanya jauh lebih berbahaya, termasuk yang dihasilkan dari pembakaran produk tembakau. Hal ini juga yang menjadi permasalahan yang tidak kunjung menemukan solusi di Indonesia.

Ketidakpahaman akan nikotin dan tar ini yang menurut Amaliya membuat inovasi seperti adanya produk tembakau alternatif seperti nikotin tempel, rokok elektrik atau vape yang kini hits di kalangan anak muda juga tidak selalu mendapat respon baik dari masyarakat luas dan pemerintah.

YPKP Indonesia secara independen telah melakukan penelitian terhadap salah satu produk tembakau alternatif yaitu rokok elektrik atau vape. Hasilnya, vape dinilai memiliki risiko kesehatan yang lebih rendah dibandingkan rokok yang dikonsumi dengan dibakar.


09

“Hal tersebut dapat terjadi karena dalam konsumsinya, vape menggunakan teknologi yang dipanaskan bukan dibakar sehingga tar, senyawa karsinogenik berbahaya, hasil pembakaran rokok bisa dieliminasi,” jelas Amaliya.

Hasil penelitian dari Public Health England (PHE), sebuah badan kesehatan di bawah Kementerian Kesehatan Inggris Raya pada 2015, menunjukkan bahwa produk tembakau yang dipanaskan dapat menurunkan risiko kesehatan hingga 95 persen.

Selain itu, sebuah studi dari Georgetown University Medical Center Amerika Serikat yang diterbitkan dalam jurnal Tobacco Control turut mengungkapkan bahwa jika perokok beralih ke produk tembakau alternatif, sebanyak 6,6 juta orang di Amerika Serikat berpotensi dapat terhindarkan dari kematian dini.

Meski begitu, bukan berarti menghisap rokok elektrik atau vape juga nggak berbahaya, lho!


Sumber : https://goo.gl/h8AuoF

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.