Breaking

Selasa, 06 Februari 2018

Membandingkan kembaran Paris di China, apakah seindah aslinya?


Kota cahaya, romantisme, dan seni. Itulah kesan yang melekat pada Paris. Tak heran jika negara-negara lain lantas mencoba menirunya.

Beberapa negara di Asia memiliki kawasan yang disebut Little Paris. Antara lain Kagurazaka yang disebut Paris-nya Tokyo, Pondicherry (India), dan yang paling terkenal mungkin Tianducheng. Jadi yang mana Tianducheng? Di foto sebelah kiri atau kanan?



Foto-foto di sebelah kiri adalah Tianducheng, Little Paris-nya China. Sementara foto yang kanan adalah pemandangan kota Paris yang asli? Hampir tak bisa dibedakan, bukan?

Tianducheng adalah pemukiman yang dibangun di Hangzhou, Provinsi Zhejiang dengan meniru arsitektur maupun tata letak Paris. Di dalamnya terdapat replika Menara Eiffel setinggi 108 meter dan kompleks bangunan di atas lahan seluas 31 kilometer persegi.


Bangunan-bangunan di sana mengadopsi gaya arsitektur Eropa klasik. Ada pula taman hiburan bertema Prancis yang menjadi sumber penghasilan mayoritas warga. Gedung, taman, posisi jalan, dan patung-patung yang ada di sana dibuat semirip mungkin dengan Paris.



Sayangnya Little Paris Tianducheng tetap tidak bisa menyamai popularitas 'saudara tuanya' di Prancis. Melalui gambar-gambar dalam proyek foto Paris Syndrome karya Francois Prost, kita bisa melihat kalau Tianducheng tampak lengang.


"Situs yang ada di Prancis menarik ribuan turis per hari, tidak ada habisnya! Sementara di China tidak terlalu padat dan sebagian besar ditempati oleh warga lokal yang melintas dengan skuter listrik atau berjalan kaki," kata Prost.


Bahkan Menara Eiffel yang seharusnya menjadi daya tarik utama kota pun tampak sepi. "Orang-orang di sini tidak terlalu peduli dengan monumennya. Menara Eiffel ini hanya menarik penduduk lokal pada malam hari, baik untuk berlatih tarian berkelompok atau jalan-jalan sore, terutama pada hari Jumat dan Sabtu malam ketika menara dinyalakan seperti Eiffel-nya Paris yang menyala selama lima menit setiap jam."

Awalnya Tianducheng merupakan proyek ambisius dari pengembang. Namun pemukiman ini tidak berhasil menarik minat konsumen sampai tahun 2013. Selama bertahun-tahun Tianducheng menjadi Little Paris yang lebih mirip kota hantu. Namun sekarang jumlah penduduknya terus meningkat. Walaupun aktivitas ekonominya masih terlalu jauh untuk dibandingkan dengan Paris.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.