Hari Valentine yang jatuh pada 14 Februari menjadi momen yang kerap digunakan untuk mencurahkan kasih sayang pada pasangan dengan hadiah seperti coklat atau bunga.
Tak heran, di Amerika Serikat, nyaris US$19.6 miliar uang bergulir di hari spesial tersebut untuk menyenangkan orang terkasih.
Asal-usul hari kasih sayang sendiri punya berbagai versi, lahir di beberapa tempat dan bahkan di era berbeda.
Romawi Kuno
Salah satu versi paling populer soal asal usul Valentine adalah bermula dari pesta pora meminum anggur dan telanjang di zaman Romawi Kuno.
Dalam perayaan ini para lelaki telanjang dan mencambuki perempuan dengan menggunakan cambuk yang terbuat dari kulit kambing atau kulit anjing. Hal ini dilakukan dengan harapan bisa meningkatkan kesuburan para perempuan dan masyarakat terlindung dari serangan.
Perayaan yang dinamai Lupercalia dan biasa diadakan setiap 15 Februari dan berlangsung selama 150 tahun.
Versi ini sering kali direproduksi di media massa selama beberapa dekade terakhir. Sejarawan dari Yale, Noel Lenski, pada 2011 pernah mengatakan kepada National Public Radio, bahwa tradisi telanjang pada Lupercalia berhenti di abad kelima.
Dikutip dari Business Insider, saat itu Paus Gelaius menyatakan tanggal 14 Februari sebagai hari libur umat untuk menghilangkan tradisi pagan itu.
Masa Kaisar Romawi Claudius II
Kisah asal mula Valentine berikutnya datang di masa pemerintahan Romawi Claudius II yang mengeluarkan perintah para pemuda untuk menikah. Pasalnya, ketika menikah prajurit dianggap tidak bisa melaksanakan tugas dengan baik.
Santo Valentine dari Terni kala itu melanggar peraturan Claudius II dan diam-diam menikahkan beberapa pasangan muda. Ia kemudian ditangkap dan dipenjarakan oleh Claudius II dan dihukum penggal pada tanggal 14 Februari.
Legenda lain mengatakan bahwa ketika Valentine dipenjarakan oleh Claudius II, ia jatuh cinta dengan putri sipir penjara itu. Sebelum dieksekusi, ia diduga mengirimkan surat yang bertuliskan 'from your Valentine'.
Perayaan Musim Semi
Seorang profesor di University of Kansas, Jack B. Oruch, memiliki teori berbeda dari dua sebelumnya dan coba menelitinya. Jack meyakini sumber gagasan modern mengenai St. Valentine berasal dari seorang penyair Geoffery Chaucer.
Chaucher adalah orang pertama yang menghubungkan kisah St. Valentine dengan romantisme. Menurut Oruch, Chaucher mendapatkan ide itu karena Februari di Inggris adalah awal musim semi ketika burung-burung mulai mencri pasangan.
Dikutip dari New York Times, Oruch juga berargumen bahwa Chaucher menilai nama Valentine terdengar lebih bagus ketimbang orang kudus lainnya yang dirayakan pada Februari di telinga orang Eropa.
Syair dan puisi-puisi Chaucher lah yang kemudian melahirkan tradisi modern Valentine sebagai hari kasih sayang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.