Hal Yang Perlu Diketahui Tentang Full Worm Moon
Kita pasti tidak ketinggalan menyaksikan fenomena alam di hari pertama bulan Maret kemarin, kan? Yup, fenomena Full Worm Moon merupakan fenomena antariksa, khususnya bulan, kedua yang terjadi di tahun ini setelah Super Blue Blood Moon pada 31 Januari lalu. Cari tahu fakta-fakta menarik tentang Full Worm Moon.
Worm Moon merupakan Sebutan dari Old Farmer’s Almanac
Agen Sakong - Fenomena bulan penuh di setiap awal Maret ini mulai dikenal dengan nama worm moon oleh publikasi dari Old Farmer’s Almanac (buku referensi tentang ramalan cuaca, perkebunan, astronomi dan artikel lainnya) pada 1930.
Nama worm moon menggambarkan cacing tanah yang kembali muncul setelah daratan mencair dari musim dingin. Munculnya fenomena bulan ini juga dijadikan pertanda bahwa musim semi telah tiba.
Memiliki banyak sebutan lain di Amerika Serikat
Ternyata nama worm moon bukan satu-satunya julukan untuk fenomena bulan ini, lho. Contohnya, penduduk suku Indian menyebutnya dengan crow moon, karena burung-burung gagak menggaok menandakan akhir musim dingin. Lalu, crust moon, karena lapisan salju yang berkerak lantaran mencair dan kembali beku di malam hari.
Agen Sakong - Dan, terakhir, sap moon, karena menjadi saat untuk mengambil getah pohon maple dan mengubahnya menjadi sirup maple. Sedangkan sebutan worm moon sendiri berasal dari penduduk suku Amerika Latin.
Worm Moon tidak termasuk langkah
Fenomena bulan yang satu ini bisa kita temukan setiap hari pertama di bulan Maret. Yang membuat worm moon menjadi langka di tahun ini lantaran worm moon menjadi fenomena bulan kedua setelah super blue blood moon dan sebelum blue moon yang akan terjadi pada 31 Maret mendatang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.